KENAIKAN HARGA BERAS DI INDONESIA: Penyebab, Dampak, Peran Pemerintah, dan Alternatif Solusi Bagi Masyarakat

​Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia. Sebagai kebutuhan dasar dan hak asasi manusia, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa. Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi. Berbagai gejolak sosial dan politik dapat juga terjadi jika ketahanan pangan terganggu.

​Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling penting bagi kehidupan dan kelangsungan hidup manusia. Pangan sebagai sumber zat gizi (karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, air) merupakan landasan terpenting bagi manusia untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan seumur hidup. Komponen pangan dalam pola makan suatu negara atau wilayah tertentu biasanya diperoleh dari sumber lokal. Selain itu, kekurangan pangan dan kebiasaan kerja keluarga juga mempengaruhi kebiasaan makan. Beras merupakan komoditas strategis dalam ekonomi Indonesia karena menjadi sumber makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia.

​Mengingat pentingnya beras, pemerintah terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan melalui produksi dalam negeri. Pertimbangan-pertimbangan ini menjadi semakin penting bagi Indonesia, yang memiliki jumlah penduduk yang terus bertambah dengan sebaran penduduk yang luas dan cakupan geografis yang luas. Indonesia membutuhkan ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup dan distribusinya yang memenuhi standar konsumsi dan kebutuhan operasional logistik.

​Saat ini di Indonesia, kenaikan harga beras menjadi yang paling tinggi sepanjang sejarah. Kenaikan harga terjadi sejak pertengahan Februari (menjelang pemilu), mencapai 30% di atas HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan pemerintah tembus hingga Rp18. 000,- per kg. Kenaikan harga yang tinggi ini, berpotensi untuk menggerus kesejahteraan masyarakat serta dikhawatirkan menambah angka kemiskinan. Beras merupakan konsumsi utama masyarakat Indonesia secara merata, yang menjadikannya bahan pokok utama untuk keberlangsungan hidup. Kenaikan harga dan kelangkaan selalu menjadi kontroversi yang berulang di Indonesia. Terutama pada periode awal dan akhir tahun serta menjelang hari-hari besar, yang selalu menjadi alasan utama adalah terkait cuaca buruk.

A.  Penyebab Kenaikan Harga Beras

1.      Efek Kemarau Extreme

Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, sejak tahun 2023 lalu, Indonesia mengalami ​penurunan produksi di sentra-sentra produksi hingga 2,05%. Yakni, dari sebelumnya 31,54 juta ton pada ​tahun 2022 menjadi 30,90 juta pada tahun 2023. Hal itu dipicu efek kemarau ekstrem akibat fenomena iklim El Nino.

2. Harga Dasar Gabah dan Beras Dunia

Harga dasar gabah dan harga beras dunia menjadi salah satu pemicu dari perubahan harga beras di Indonesia. Harga dasar gabah memang dimaksudkan untuk melindungi petani dengan cara meningkatkan pendapatan yang didapat petani. Namun, terkadang harga yang ditetapkan masih dianggap terlalu kecil dari sisi petani. Di sisi lain, untuk menaikkan harga dasar gabah juga berdampak pada konsumen. Jika harga gabah terlalu tinggi, konsumen akan mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli beras.

3. Gagal Panen Pengaruhi Stok Beras

Pasokan dan ketersediaan beras dalam jangka panjang juga mempengaruhi harga beras di pasaran. Pasokan beras yang dikelola Bulog membantu menstabilkan harga beras di pasar. Namun ada beberapa kasus dimana produksi padi dalam negeri mengalami penurunan akibat gagal panen di tingkat petani. Ada banyak kemungkinan penyebab kegagalan panen. Misalnya serangan hama jangkrik, puso, dan bencana alam yang membuat sawah dan tanaman tidak bisa dipanen. Kalau begini, harga beras pasti akan naik.

4. Adanya Beras Impor

Meskipun Indonesia adalah negara agraris, tetapi hasil pertanian yang dihasilkan masih belum mencukupi kebutuhan dalam negeri. Sehingga, impor beras dan bahan pokok lain yang dilakukan pemerintah pun kerap terjadi. Membanjirnya beras impor ini tentu saja mengganggu harga beras lokal. Namun, ketika pasokan beras dalam negeri menipis, tindakan untuk impor beras harus dilakukan. Tujuannya untuk menjaga stok dalam negeri agar tidak mengalami kekosongan pangan.

5. Pasokan Beras Belum Terdistribusi dengan Baik

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membeberkan penyebab harga beras naik sehingga masih tinggi. Menurutnya, meski Perum Bulog sudah mengimpor beras pada akhir tahun lalu, penyalurannya ke pedagang belum dilakukan dengan optimal sehingga belum berhasil meredam lonjakan harga di pasar. Arief menuturkan distribusi terhambat hampir di semua wilayah di Indonesia, termasuk di Jakarta. Misalnya, permintaan dari Pasar Induk Cipinang sebetulnya mencapai 3.000 ton, namun Bulog baru menyalurkan dikirimnya baru sekitar 1.000 ton  


B.  Dampak Kenaikan Harga Beras

​Dampak kenaikan harga beras mencakup tekanan inflasi yang dapat merugikan daya beli masyarakat, terutama kelompok ekonomi rendah. Ketidakpastian sosial muncul akibat kenaikan harga beras, menciptakan ketidakpuasan dan potensi demonstrasi, terutama di kalangan kelompok rentan ekonomi rendah. Biaya hidup yang meningkat, terutama kebutuhan pokok seperti beras, dapat memperburuk ketidaksetaraan sosial dan ekonomi, menimbulkan tantangan serius bagi perekonomian. Peningkatan harga beras di pasaran membuat pedagang makanan harus memutar otak agar tetap memperoleh keuntungan, antara lain mengecilkan porsi nasi yang dijual. Di sisi lain, kenaikan harga beras ini justru membuahkan keuntungan petani yang menyebut “harga beras lagi bagus”.

C.  Peran Pemerintah

1.  Penguatan Stok Cadangan Beras

Kemendag mengklaim memiliki solusi rekomendasi kebijakan untuk menekan harga beras. Mengutip dokumen Kemendag, salah satu kebijakan dilakukan melalui penguatan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Dalam hal ini, Perum BULOG harus mengoptimalkan penyerapan gabah atau beras dengan harga fleksibilitas secara langsung kepada petani (tidak melalui mitra). Kemudian pengadaan atau pembelian gabah/beras di petani secara langsung (on the spot) dilakukan tidak melalui mitra pengadaan (ada margin, harga gabah/beras sesuai fleksibilitas tersedia terbatas). Serta optimalisasi manajemen pengadaan dan penyaluran CBP oleh Perum BULOG (First In First Out).

2.  Pemberian Bansos

Upaya pemerintah Indonesia mengatasi meningkatnya harga beras adalah dengan meluncurkan program bantuan sosial (Bansos), menyediakan beras sebanyak 10 kilogram kepada 21.3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh negara. Program Bansos ini dilaksanakan dalam dua tahap selama triwulan, dimulai dari bulan September hingga November, dan bertujuan untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat akibat kenaikan harga beras. Jokowi, menjelaskan bahwa program Bansos ini merupakan langkah antisipasi menghadapi penurunan produksi padi dalam negeri yang disebabkan oleh kondisi kekeringan yang melanda beberapa wilayah. Saat ini, sekitar tujuh provinsi telah menghadapi masalah kekeringan, tetapi Jokowi menegaskan bahwa cadangan beras dalam negeri masih dalam kondisi aman.


D.  Solusi Alternatif

1. Peningkatan efisiensi pengolahan dan distribusi beras: Peningkatan efisiensi pengolahan dan distribusi beras dapat dilakukan melalui peningkatan infrastruktur dan teknologi, serta peningkatan kemampuan pengolah dan distribusi.

2. Pengembangan Teknologi Pengolahan Beras: Pengembangan teknologi pengolahan beras yang lebih efisien dan efektif akan membantu mengurangi biaya produksi dan meningkatkan kualitas beras. Hal ini dapat dilakukan melalui penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh institusi pendidikan dan pengembangan teknologi.

3. Mengkonsumsi beras lokal: Beras lokal lebih murah dibandingkan beras impor. Masyarakat dapat mengubah kebiasaan makanan dengan mengganti beras impor dengan beras lokal.

4. Operasi Pasar: Pemerintah harus melakukan operasi pasar langsung kepada konsumen dan Pemerintah serta aparat penegak hukum agar stok beras tersebut dapat menjadi sinyal kepada pasar untuk mengatur harga.

5. Kebijakan Impor Beras: Pemerintah harus mengatur kebijakan impor beras yang efektif dan memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku.


Referensi:

Allan. (2024). Ini Faktor Harga Beras Alami Kenaikan. rri.co.id

Dyantor, S. (2023). Mengapa Harga Beras Naik meski Bulog Sudah impor 62 Ribu Ton, Ini Penjelasan Bapanas. ​bisnis.tempo.com

Editor. (2024). Harga Beras Naik ‘Tertinggi dalam Sejarah’ - ‘Ini Sangat Tidak Masuk Akal Karena Kita Negara ​Agraris’. bbc.com.

Erianto, D. (2024). Mahalnya Harga Beras. Kompaspedia.kompas.id.



 





Sign in to leave a comment
Efektivitas “Bandung Bondowoso” Learning Method Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa
Opini Kader #1